Menyatukan pria dan wanita dalam ikatan sah disebut dengan??
Yaph..
Menikah.
Seumuran
aku. Iya 23 tahun terutama wanita pasti menginginkan menikah dengan
pasangannya. Bahkan uda banyak yang ngoyo minta pacarnya segera menikah
dengannya. Salah satu alasan kenapa seperti itu? Great! Karena wanita tidak
ingin tidak bisa produktif jika menikah lebih dari 25 tahun. Dan
wanita tidak ingin terlihat lemah ketika sudah berkeluarga.
Teman-
teman aku pun banyak yang Tanya aku. “Kamu kapan narget nikah sama dia. Harus
di planning mulai dari sekarang loh. Kamu gak mau kan sia- sia sayangmu ke dia
kalo ujung- ujungnya dia gak ada rencana buat serius sama kamu?”
Respon
aku?? “Iya sih. Tapiii... “
Baiklah..
That’s theirs.
Berbeda
dengan aku.
Dari saat
itu aku pun mikir. Dan aku dapet jawabannya setelah aku wisuda.
Setelah
merenung. Bertapa selama seperempat jam. Dan bertemu Son Goku untuk mendapatkan wangsit....
Ini adalah
apa yang aku pikir- pikir dengan sangat matang:
“Menikah??? Aku pun masi belom pantas meminta dia untuk lebih serius
tentang kita. Iya.. tentang hubungan aku
dan dia. Mau dibawa ke jenjang serius
ataupun sebaliknya. Jujur, akupun ingin dia menjadi pendampingku kelak. Hingga
saat ini aku nyaman dan begitu nyamaaaan sekali dengan dia dan keluarganya.
Namun, apakah saat ini aku uda pantas untuk ngoyo ke dia meminta hubungan yang
lebih serius lagi? Aku rasa tidak. Bahkan akupun blum mampu berdiri di kakiku
sendiri. Bahkan.. akupun belum mampu menghilangkan khawatirnya orangtuaku
tentang pekerjaanku. Dan bahkan.. aku pun belum mampu membuat orang yang aku
sayangi bangga terhadapku.
Yang
terpenting sekarang bukan ngoyo minta hubungan sah. Tanya pada diri sendiri.
Apakah sudah PANTAS diri ini meminta hal tersebut kepadanya? Pribadiku sendiri
masi berbenah. Masi memantaskan diri untuk menjadi seorang wanita. Masi belajar
memantaskan diri sebagai seorang istri dan ibu kelak.
Terlalu
egois memikirkan diri sendiri. Aku rasa itu sangat tak patut. Bercermin dan
memahami peran dia dalam keluarganya juga perlu dipahami dan dimengerti dengan matang.
Yang aku
bisa lakukan saat ini hanya memantaskan diri. Dengan caraku yang nyaman tak
hanya aku tapi juga untuk dia. Semoga Allah selalu menjaga aku dan dia dan
keluarga kami. Semoga aku mampu pantas menjadi pendamping hidupmu. Dan semoga
Allah merindhoi kau dan aku dalam Mitsaqan Ghalizah. Amin.
Dan
tanpa perlu kau tahu, aku begitu mencintaimu meski dalam diam, wahai kau yang
begitu kucintai hingga saat ini. :’)
*Edisi fina
lagi so sweet*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thankiss for the comments ^^